Waduk merupakan tempat hidup berbagai komunitas
organisme perairan termasuk plankton. Plankton merupakan biota yang hidup di
daerah pelagik (perairan yang landai) yang mengapung, menghanyut atau berenang
sangat lemah dan tidak mampu melawan arus. Keanekaragaman dan kelimpahan
plankton di suatu perairan dapat dipakai sebagai indikator kondisi suatu
perairan (Arisandi 2003). Untuk mencapai itu, maka perlu adanya pengetahuan
mengenai keanekaragaman plankton, khususnya fitoplankton yang merupakan
komponen biota penting dalam ekosistem perairan waduk.
Materi
mengenai fitoplankton terdapat pada pokok bahasan Protista mirip tumbuhan
(algae) di dalam pembelajaran kelas X SMA. Untuk materi Pengayaan maka penting
bagi siswa untuk mengetahui Kenekaragaman fitoplankton yang ada di sekitarnya
untuk mendukung KTSP yang mengembangkan potensi lokal.
Yogyakarta
memiliki banyak bendungan air, salah satunya adalah embung atau waduk
Tambakboyo. Air waduk Embung Tambakboyo ini berasal dari sungai Tambak Bayan
dan sungai Buntung. Waduk dibangun tahun 2003 dan memiliki luas genangan 7,80
ha dan volume tampungan 400.000 m3. Embung Tambakboyo terletak di Dusun
Tambakboyo, Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, Yogyakarta atau sekitar 1, 5
kilometer ke utara dari perempatan Ring Road Universitas Pembangunan Nasional (UPN),
Yogyakarta. Fungsi utama didirikannya Waduk Tambakboyo, yaitu konservasi,
wisata lingkungan dan penyediaan air baku.
Waduk
atau embung tambakboyo merupakan potensi lokal yang dimiliki oleh Yogyakarta
untuk mengembangkan sumber belajar biologi. Maka dari itu, perlu media yang
tepat untuk mewujudkannya berupa media pembelajaran yang sesuai. Dalam hal ini
media pembelajarn tersebut berbentuk modul elekronik dalam bentuk blog yang
dapat diakses melalui internet.