Keanekaragaman Fitoplankton di Waduk Tambak Boyo
Indikator :
- Mendeskripsikan keanekaragaman fitoplankton menggunakan indeks Shannon-Wiener
- Menjelaskan faktor penyebab keanekaragaman fitoplankton dan peranan fitoplankton dalam kehidupan
A.
Keanekaragaman Fitoplankton
Ekosistem
yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen-komponen hidup
dan tidak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur. Struktur komunitas fitoplankton memperoleh energi melalui proses yang
dinamakan fotosintesis sehingga mereka harus berada pada bagian permukaan air lautan,
danau atau kumpulan air yang lain. Kemampuan mereka untuk mensintesis sendiri
bahan organiknya menjadikan mereka sebagai dasar dari sebagian besar rantai
makanan di ekosistem lautan dan di ekosistem air tawar
Kelimpahan jenis fitoplankton di suatu
perairan berbeda-beda. Indeks keanekaragaman dan dominansi digunakan untuk
mengetahui pengaruh kualitas lingkungan terhadap komunitas fitoplankton
tertentu. Pengaruh kualitas lingkungan terhadap kelimpahan fitoplankton selalu
berbeda-beda tergantung pada jenis fitoplankton, karena tiap jenis fitoplankton
memiliki adaptasi dan toleransi yang berbeda terhadap habitatnya. Indeks
tersebut digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci tentang
komunitas fitoplankton.
Indeks keanekaragaman dikemukakan oleh
Shannon-Wiener diacu dalam Bengen (2000), yang dirumuskan sebagai berikut: Dengan:
H’ = Indeks keaneragaman Shannon-Wiener
H’
= - (å ni/N log
ni/N)
dengan :
ni = jumlah total individu jenis i
N = jumlah seluruh individu dalam total n
Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan
keanekaragaman Shannon-Wiener yaitu:
H’ < 1 = keanekaragaman rendah
1-3 = keanekaragaman tergolong sedang
3 > = keanekaragaman
tergolong tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Maret, 2013 maka dapat diketahui bahwa keanekaragaman fitoplankton di Tambak Boyo seperti pada tabel berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Maret, 2013 maka dapat diketahui bahwa keanekaragaman fitoplankton di Tambak Boyo seperti pada tabel berikut:
Tabel 1. Keanekaragaman fitoplankton di Waduk Tambak Boyo
Stasiun 1 (Inlet 1)
|
Stasiun 2 (Inlet 2)
|
Stasiun 3 (Tepi 1)
|
Stasiun 4 (Tepi 2)
|
Stasiun 5 (Outlet)
|
|||||
Spesies
|
n
|
Spesies
|
n
|
Spesies
|
n
|
Spesies
|
n
|
Spesies
|
n
|
Achantes brevipes
|
6
|
Achantes brevipes
|
3
|
Navicula sp
|
2
|
Achantes brevipes
|
3
|
Chlorella sp
|
3
|
Britichia phaseolus
|
1
|
Achantes linearis
|
2
|
Navicula radiosa
|
1
|
Amphora sp
|
1
|
Chroococcus dispersus
|
1
|
Cinedra sp
|
3
|
Actinastrum hantzschii
|
1
|
Epithemia zebra
|
3
|
Apanocapsa elachista var converta
|
4
|
Chroococcus limneticus
|
1
|
Easillaria paradoxa
|
1
|
Chroococcus dispersus
|
3
|
Gomphonema olivaceum
|
2
|
Astetonolera sp
|
1
|
Crucigenia sp
|
1
|
Ecoconeis sp
|
8
|
Chroococcus minutes
|
1
|
Amphora sp
|
1
|
Chlorella sp
|
5
|
Echinosphaerella limnetica
|
1
|
Epithemia zebra
|
4
|
Epithemia zebra
|
5
|
Cinedra sp
|
3
|
Crucigenia rectangularis
|
1
|
Heribaudiella fluviatilis
|
1
|
Gomphonema olivaceum
|
3
|
Mastogonia smithii
|
1
|
Nitzschia capitalla
|
2
|
Eunotia varida
|
3
|
Microctinium pusillum
|
1
|
Meridion sirculare
|
1
|
Navicula bacillum
|
6
|
Pleurotaenium sp
|
1
|
Gomphonema sp
|
4
|
Nostoc linkcia
|
5
|
Neidium affine
|
2
|
Navicula laterostrata
|
2
|
Tabellaria binalis
|
2
|
Neidium affine
|
2
|
Nostoc sp
|
1
|
Nephrolocytium lunatum
|
1
|
Navicula placentula
|
1
|
Oscillatoria sp
|
4
|
Oscillatoria sancta
|
1
|
||
Oscillatoria lacustris
|
2
|
Nelocira italica
|
3
|
Pediastrum sp
|
1
|
Synedra flugens
|
2
|
||
Oscillatoria kawanmurae
|
1
|
Nitzschia capitalla
|
2
|
Scinedesmus oblique
|
2
|
Tabellaria binalis
|
6
|
||
Scinedesmus sp
|
2
|
Nitzschia scalaris
|
4
|
Selenastrum grasile
|
1
|
||||
Stauroneis acuta
|
1
|
Nostoc linckia
|
8
|
Synedra acus var radians
|
1
|
||||
Clorococcus dispersus
|
1
|
Oscillatoria curviceps
|
4
|
||||||
Pediastrum biwae
|
1
|
||||||||
Pinnularia microstauran var diminuta
|
3
|
||||||||
Pinnularia braunii
|
2
|
||||||||
Pleurotaenium sp
|
1
|
||||||||
Scenedesmus ellipsoideus
|
2
|
||||||||
Synedra flugens
|
3
|
||||||||
Jumlah 37
|
Jumlah 58
|
Jumlah 17
|
Jumlah 33
|
Jumlah 24
|
|||||
Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener
|
|||||||||
1,05
|
1,239
|
0,905
|
1,067
|
0,959
|
Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui nilai Indeks
Keanekaragaman Shanon-Wiener pada stasiun 1 : 1,05, stasiun 2 : 1,239,
stasiun 3 : 0,905, stasiun 4 : 1,067, dan stasiun 5 : 0,959. Hal menunjukkan
bahwa tingkat keanekaragaman fitoplankton di stasiun 1,2, dan 4 adalah sedang
sedangkan keanekaragaman fitoplankton di stasiun 3 dan 5 adalah rendah.
B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keanekaragaman fitoplankton
Perubahan
terhadap kualitas perairan erat hubungannya dengan potensi perairan ditinjau
dari komposisi fitoplankton. Salah satu ciri khas organisme fitoplankton yaitu
merupakan dasar dari mata rantai pakan di perairan Effendi (2003) . Oleh karena
itu, kehadirannya di suatu perairan dapat menggambarkan karakteristik suatu
perairan apakah berada dalam keadaan subur atau tidak. Fitoplankton juga
merupakan penyumbang oksigen terbesar di dalam perairan. Dengan adanya
fitoplankton yang dapat hidup karena zat-zat tertentu yang dapat memberikan
gambaran mengenai keadaan perairan yang sesungguhnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman fitoplankton
adalah:
1. Cahaya
Fitoplankton menggunakan
cahaya untuk fotosintesis. Laju fotosintesis akan tinggi bila intensitas
cahaya tinggi dan menurun bila intensitas cahaya berkurang. Kelimpahan
fitoplankton dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan suhu. Intensitas
cahaya yang terlalu kuat dan suhu yang terlalu tinggi akan merusak enzim
fito-oksidatif fitoplankton akibatnya fitoplankton yang tidak tahan akan mati.
2. Kelimpahan Zooplankton
Fitoplankton adalah
sumber pakan alami bagi zooplankton. Dalam suatu ekosistem yang stabil
biasanya fitoplankton tersedia dalam jumlah yang melimpah dibandingkan
zooplankton sehingga apabila terjadi booming oleh zooplankton maka keseimbangan
ekosistem tetap terkendali. Penurunan kelimpahan fitoplankton akan sangat
drastis apabila kelimpahan zooplankton tinggi.
3. Nutrien
Keberadaan fitoplankton
berkaitan erat dengan nutrien yang tersedia, terutama karbon, nitrogen,
phosfor, dan kalium, serta silica untuk kelompok diatom.
a. Karbon
Sumber karbon yang dapat
dimanfaatkan fitoplankton sebagian besar adalah karbon anorganik
dalam bentuk CO2 dan bicarbonat. CO2 di perairan tambak
berasal dari difusi dari udara dan proses respirasi organisme heterotrof dan
dekomposer (bakteri pengurai) maka biasanya CO2 tersedia dalam
konsentrasi yang mencukupi dan bukan sebagai faktor pembatas bagi pertumbuhan
fitoplankton. Karbon anorganik tersebut akan diubah menjadi karbohidrat dalam
proses fotosintesis.
b. Nitrogen dan Phosphor
Nitrogen dan Phosphor
merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan fitoplankton. Jenis nitrogen yang
dapat dimanfaatkan secara langsung adalah ammonia bebas (NH3) dan
nitrat (NO3-) sedangkan bentuk phosphor adalah
ortophosphate (HPO4-).
c. Kalium dan Silica
Kalium dan Silica
merupakan nutrien yang banyak dimanfaatkan oleh fitoplankton jenis
Bacillariophyceae (diatom) sebagai salah satu sumber elemen untuk membentuk komposisi
frustula pada lapisan sel Bacillariophyceae dalam proses assimilasi.
C Peranan fitoplankton
- Secara ekologis
Di
perairan alami mikroalgae dominan memberikan konstribusi untuk memproduksi
biomassa dalam sistem perairan baik laut, estuarin dan sungai. Fitoplankton
berkontribusi dalam aliran energi, karena fitoplankton berperan sebagai
produsen yang menyediakan nutrisi bagi konsumen yang lain. Di dalam proses
metabolisme perairan fitoplankton juga mempunyai peran sebagai pendaur ulang
nutrien. Sel mikroalgae mengabsorbsi nutrien-nutrien primer seperti ; amoniak ,
urea, nitrat, phospat, potassium dan metal seperti Fe, Cu, Mg, Zn, Mo, dan
Fanadium. Selain itu beberapa vitamin seperti vitamin B12, vitamin B6 dan
vitamin B1 merupakan unsur esensial yang mendukung pertumbuhan beberapa species
atau kebanyakan species mikroalgae. Selain itu juga menghasilkan oksigen yang
berfungsi dalam respirasi makhluk hidup.
- Secara Ekonomis
a.
Di bidang farmasi dan suplemen
·
Spirulina
Ganggang
ini berisi semua 8 asam amino esensial dan kadar protein tinggi sekitar 70%. Selain
protein, tumbuhan ini sangat kaya akan vitamin E, beta-karoten (prekursor
vitamin A), vitamin C, vitamin B kompleks, khususnya vitamin B12. Mineral
penting seperti, seng, mangan, besi, tembaga, selenium, kromium dan asam lemak
esensial seperti, asam linoleat. Menjadi seperti sumber yang kaya nutrisi
penting begitu banyak, dapat meningkatkan kesehatan tubuh seperti meningkatkan
kekebalan tubuh dan obat antioksidan.
·
Chlorella
Jepang
merupakan negara pertama yang memanfaatkan ganggang ini sebagai makanan
sehari-hari. Dengan keunikan dirinya, chlorella mengandung banyak manfaat. Dan
ini menarik banyak penenlitian untukmengembangkan manfaaat Chlorella, salah
satunya Prof. Randal E. Merchant, Ph.D, seorang profesor anatomi dan bedah
syaraf dari Virginia Commonwealth University, USA. Chlorella mengandung 60
persen protein, karbohidrat, asam lemak esensial, fikosianin, klorofil, RNA,
DNA, beragam vitamin, dan mineral. Sel Chlorella sangat stabil dan tidak akan
berubah bentuk. Fitoplankton yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi
digunakan sebagai makanan suplemen bagi penderita gangguan pencernaan dan yang
membutuhkan energi tinggi. Contoh produk yang beredar dari jenis Chlorella.
b.
Bidang perikanan
Sebagai
makanan larva ikan, dilakukan melalui isolasi untuk mendapatkan satu spesis
tertentu, misalnya Skeletonema. Kemudian dibudidayakan pada bak-bak terkontrol
pada usaha pembibitan ikan untuk keperluan makanan larva ikan.
c.
Pengolahan limbah logam berat
Dalam
pengolahan limbah logam berat fitoplankton dapat digunakan untuk mengikat logam
dari badan air dan mengendapkannya pada dasar kolam, sehingga logam dalam air
menjadi berkurang.
Mari, lanjut ke latihan 3 :
Mari, lanjut ke latihan 3 :
0 komentar:
Posting Komentar